Blog Baru

Hampir satu bulan berlalu namun saya masih begitu enggan untuk bercerita di sini. Terkadang saya berpikir, seperti inikah rasanya kalau ingin mengatakan pada kekasih kalau ingin putus atau mendua? Halah.. Halah.. Lebaynya kumat :p

Sungguh sebenarnya saya tak ingin melepaskan blog ini, mungkin saya hanya ingin memaksanya berbagi #MeiRosemodeon

Sebelumnya kegalauan sempat menerpa saya. Antara jadi, tidak jadi, jadi, tidak jadi, dan akhirnya jadi. Ketika memutuskan jadi semuanya begitu cepat terjadi. Walau galau sih tetap. Galau namanya apa, galau tagline-nya apa, galau desainnya bagaimana.

Pada akhirnya semuanya berhasil saya putuskan. Saya mengaktifkan blog lama saya di blogspot dan mengganti namanya menjadi www.hairiyanti.com

IMG_20151120_131920

Itulah kehidupan. Tak ada yang abadi. Terkadang kita memang harus belajar merelakan.

Jadiiii…. Kepada teman-teman pengunjung blog ini.. Sudi kiranya turun ke bumi.. Eh Sudi kiranya mengunjungi blog saya yang bernama baru. Ada cerita saya tentang buku yang berkesan, awal mula saya mengirim resensi ke media, cerita tentang cerpen saya yang dimuat di Bobo, juga cerita tentang percikan saya di Majalah Gadis dan masih banyak lagi.

Mampir ke sana yaaaaa… Kita berbagi cerita di sana..

Balikpapan dari Udara

Dalam beberapa menumpangi pesawat, saya ingin sekali memotret Balikpapan dari udara. Tapi kesempatan itu sering lewat begitu saja. Bukan karena saya tidak duduk di samping jendela lho. Karena saya nyaris selalu check in online, jadi saya selalu memilih kursi di dekat jendela.

Namun, masalahnya kadang saya salah pilih kursi. Udah merasa jauh dari sayap eh tetap terlindung sayap pemandangannya. Atau saya terlampau tegang jadi tidak berani mengeluarkan kamera.

Nah, kemarin itu suami saya dapat foto-foto Balikpapan dari udara. Horeee… Saya senang dunk. Langsung deh di watermark dengan nama saya. Padahal yang motret suami. Hihihi…

Ini nih beberapa fotonya :

balikpapan di udara 2 balikpapan di udara 4 balikpapan di udara 5balikpapan di udara 5Seperti yang terlihat di foto, kota Balikpapan berdampingan dengan lautan. Jadi ada garis pantainya dunk yang membuat ada pantai di tengah kota. Salah satunya Pantai Kemala.

[Kick Andy] Aku Dulu Pernah Gemuk

Tema Kick Andy minggu kemarin menarik. Bercerita tentang mereka yang dulu gemuk sekarang menjadi kurus. Mendapati tema tersebut, saya pun bersemangat menontonnya. Walau mata sudah mengantuk, tapi saya tetap turun dari kamar saya di lantai 2 ke lantai 1 di mana TV berada, menyalakan TV dan duduk di depannya.

Mama yang ada di sana melirik sebentar ke layar kaca. Begitu tahu tema yang sedang dibahas beliau langsung berkomentar, “Pantas langsung turun dan nonton TV.” Mendengar komentar tersebut saya hanya nyengir :p

Baca Juga : Curhat si Penimbun Buku

Tak lama, Mama kemudian masuk ke kamar. Berganti dengan abah yang duduk di depan TV. Begitu tahu tema Kick Andy saat itu, Abah pun langsung nyelutuk. “Nah, Ti,” kata beliau sambil menunjuk ke arah TV. Maksud orangtua saya jelas, tema yang sedang dibahas itu saya banget. Saya yang punya mimpi untuk menjadi kurus. Hihihi… Continue reading

Resensi Namaku Loui(sa) di Tribun Kaltim

            Resensi ini dimuat di harian Tribun Kaltim bulan September yang lalu. Setelahnya tidak ada sama sekali resensi yang saya kirimkan. Belakangan malah tidak ada resensi baru yang saya tulis. Hiks. Alasan utamanya sih karena belum ada buku yang tuntas saya baca. Semengat membaca lagi melemah 😦

Resensi buku Namaku Louisa ini saya tulis dalam dua versi. Versi pertama untuk di blog. Bisa dibaca di sini. Versi kedua untuk dikirim ke media. Rajin banget saya dulu, nulis resensi dua versi :p

Waktu resensi ini dimuat saya tepuk jidat sendiri karena merasa khilaf menggunakan kata penderita. Saya masih ingat pernah menonton wawancara seorang tuna netra. Mereka bilang, mereka keberatan disebut penderita karena mereka tidak merasa menderita. Nah kok saya bisa khilaf menyebut penderita di judul? Heuheu… Maafkan kekhilafan saya ini 😦

Baiklah sebelum pengantarnya terlalu panjang, inilah resensi saya yang dimuat di Tribun Kaltim 😀
image

 
Continue reading

Hari Kopi Internasional

Barusan baca postingan Mak Nurul di blognya bukanbocahbiasa itu. Ihiks… Belum bisa ngelink karena ol via hape.

Jadiiii… Entah kebetulan atau tidak, di hari kopi internasional yang katanya jatuh hari ini pada tanggal 1 Oktober, majalah Bobo terbaru juga terbit di hari ini (terbit tiap Kamis). Di majalah Bobo tersebut ada satu cerpen di dalamnya yang berjudul “Aroma Kopi Ayah”

image

Continue reading

Ipar

Memanggil apa untuk kakak ipar yang lebih muda secara usia dari kita?

Pertanyaan penting kan ini? Hehehe… Dulu sebelum kakak pertama saya menikah, saya sempat kepikiran hal ini. Bagaimana jika istri kakak pertama saya nantinya lebih muda dari saya? Tapi kenyataannya kakak ipar saya pada akhirnya lebih tua dari saya walau cuma lebih tua satu tahun. Hehehe… Jadi aman deh saya manggilnya kakak.

Sementara kakak kedua saya yang lebih tua satu tahun dari istri kakak pertama juga tetap memanggil kakak dan kakak ipar saya oke-oke saja. Continue reading

Ayam Penyet ala Agus Sasirangan

Ayam penyet adalah salah satu makanan favorit saya. Kalau makan di Wong Solo, saya nyaris selalu memilih menu ayam penyet. Ayam penyet itu adalah ayam yang diungkep dulu kan ya? Nah, untuk ayam ungkep ini saya menyukai ayam ungkep bikinan mama. Rasanya khas dan enak. Pernah mencoba bikin setelah sebelumnya bertanya pada mama apa saja bahan-bahannya. Tapi, rasanya kok enggak mirip ya? Heuu….

Kemarin saya mencoba lagi memasak ayam ungkep, setelah sebelumnya membeli ayam kampung bersama mama. Waktu mau memulai memasak, mama mengeluarkan resep andalannya. Ternyata resep itu dari Agus Sasirangan, runner up master chef, salah satu acara masak-masak di TV nasional itu loh.

Pada koran Banjarmasin Post, dulu ada rubrik Cooking with Agus Sasirangan. Ada tanya jawab dari pembaca untuk chef Agus. Nah… Salah satu pertanyaannya bagaimana cara membikin ayam penyet yang enak dan bumbunya pas. Lembaran koran itu ternyata disimpan mama dan dijadikan panduan beliau buat bikin ayam ungkep.     

Continue reading

Sekejap di Bisnis Catering

Semenjak mengetahui kalau kakak ipar saya dapat orderan kerjaan di Barabai, saya sudah kegirangan aja. Girang bukan karena sok mau bantuin sih, tapi girang karena bakalan ada banyak makanan enak. Dasar gembul :p

Kakak ipar saya beserta ibunya punya usaha catering. Catering yang bukan hanya menyediakan makanan, tapi paket komplit. Dari para pelayan yang ngeberesin makanan, cuci piring, sampai dekorasi. Entah berapa mobil yang diperlukan kemarin buat mengangkut segala peralatan, bahan-bahan, sampai para karyawan dari Banjarbaru ke Barabai. Continue reading

[Kuliner Banjar] Bolang

Bolang yang mau diceritakan di sini bukan tentang Bocah Petualang 😀

Dalam budaya Banjar, Kalsel, bolang adalah penutup kepala wanita, biasanya digunakan oleh wanita yang sudah berhaji. Saya juga pernah mendengar tentang adat kebiasaan suku banjar ini, katanya kalau baru datang dari tanah suci setelah berhaji, minimal memakai bolang sebanyak 40 hari.

Tapi sekarang budaya itu sudah meluntur, entah karena apa. Mungkin karena perkembangan fashion yang membuat orang merasa memakai bolang itu seperti generasi terdahulu. Hehehe… Atau karena pemahaman yang semakin baik. Karena bolang itu bisa dikatakan tidak menutup aurat secara sempurna. Bolang itu penutup kepala yang menyisakan sedikit dari bagian rambut di atas kening masih kelihatan. Kalau dipakai gitu aja kan masih ada aurat yang harus ditutupi, leher dan telinga misalkan. Tapi dulu sih para wanita Banjar akan memakai kain lebar buat menutupi kepala yang sering disebut kakamban. Continue reading

Protes si Gula Manis di Majalah Bobo

Kemarin seorang teman bertanya di salah satu grup alumni, bagaimana saya mendapatkan ide buat cerpen yang berjudul Protes si Gula Manis? Saya bengong deh ditanya seperti itu. Hehehe…

Seorang teman berinisiatif menjawab kalau itu dari pengalaman pribadi saya. Teman yang lain menimpali kalau itu adalah hasil khayalan saya.

Errr…. Sebenarnya jawaban teman-teman saya itu ada benarnya juga kalau ada sekian persen dari cerita itu pengalaman pribadi saya. Dan jika ada nasehat di ujung cerita sebenarnya emang mengingatkan diri saya yang paling utama.

image

Continue reading