Mengirim Resensi ke Kompas Anak

Alhamdulillah hari ini resensi saya dimuat lagi di Kompas Anak. Nggak nyangka banget kalau dimuat secepat ini. Karena resensi pertama kemarin masa nunggunya 2 bulan, dan yang kedua ini cuma 1 bulan. Saya kirim 3 April 2014 dan dimuat hari ini 4 Mei 2014. Saya dapat kabar dari Mbak Irma pagi tadi, karena buku yang saya resensi adalah buku karya Mbak Irma. Alhamdulillah… Moga buku Mbak Irma laris manis dan berkah. Aamiin… 🙂

Di foto yang saya share di FB ada teman yang minta saya menceritakan bagaimana tata cara mengirim resensi ke Kompas Anak. Dan tadi sempat saya share di satu grup menulis yang saya ikuti. Saya share di sini lagi deh siapa tahu bermanfaat buat yang mau ngirim resensi ke Kompas Anak juga. Kemarin itu ada yang sempat nanya juga di postingan saya tentang mengirim resensi ke Korjak.

Gambar

Caranya :
1. Baca buku anak terbitan baru. Minimal yang belum berumur 1 tahun terbit. Kalau saran saya sih yang umurnya tidak lebih dari 6 bulan terbit.

2. Bikin resensinya maksimal 200 kata. Karena sasarannya anak-anak, jadi bahasanya ya sederhana buat anak-anak.

3. Kirim resensinya ke kompas@kompas.co.id / kompas@kompas.com / opini@kompas.co.id / opini@kompas.com (semua alamat email saya gunakan, pakai cc dan bcc gitu kan bisa ^^)

4. Subjek email yang saya gunakan : [Kompas Anak] Resensi buku (judul buku). Naskah resensi ditulis dalam bentuk file rtf dengan nama file [Resensi Kompas Anak] judul resensi, di lampirkan di attachment atau lampiran bukan di badan email. File resensi juga disertai biodata singkat penulis : nama, alamat rumah, alamat email, nomor ponsel, dan nomor rekening. Juga saya lampirkan cover buku di file resensi. Jadi, satu file bentuk word atau rtf itu isinya resensi di bawah resensi ada biodata kemudian cover buku.

5. Jangan lupa pada naskah resensi sertakan keterangan buku. Judul buku, nama penulis, nama penerbit, tahun terbit, tebal buku. Saya meletakkan keterangan buku pada awal resensi. Lihat contoh di bawah.

5. Cover buku selain ada di file resensi, saya juga melampirkan terpisah. Jadi, ada 2 file yang saya kirim. Satu file resensi (naskah resensi + biodata + cover buku = dalam 1 file word atau rtf) dan satunya lagi foto cover buku tersebut. *semoga dimengerti penjelasan saya yang belibet2 ini ya*

5. Honor 200 ribu (buka-bukaan nih biar semangat). Di transfer sekitar 1-2 hari setelah terbit. Nggak perlu ditagih. Tetiba rekening menggemuk aja. Ahaha…

6. Tidak ada pemberitahuan dimuat dari redaksi.

7. Masa tunggu berapa lama? Pengalaman saya pertama 2 bulan, yang kedua 1 bulan.

8. Bisa ditolak atau nggak? Bisa dunk :p Saya kirim resensi 5 biji, yang dimuat 2 biji. 3 yang lain bye bye bye…

Contoh naskah resensi saya yang dimuat hari ini sebelum diedit pihak redaksi di bawah ya. Contoh resensi yang pertama dimuat ada di sini.

Kasih Ibu Seperti Mentari

 

Judul buku : Ibu Sayang Kamu
Penulis : Irma Irawati
Cetakan : I, Desember 2013
Penerbit : Adibintang
Tebal : 118 hal

 

Saat ulang tahunnya yang ke 6, Mei Hwa menerima kado sebuah handphone. Bukan handphone canggih, malahan handphone itu tidak bisa internetan dan hanya bisa digunakan untuk sms dan telpon. Tapi, kado itu menjadi kado terindah sepanjang hidupnya. Kenapa handphone itu menjadi kado terindah?

 

Cerita kemudian bergerak mundur ke belakang. Tentang sebuah gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter memporakporandakan sebuah daerah di Cina dan menewaskan 10 ribu warganya. Banyak warga yang terjebak dalam reruntuhan bangunan dan juga banyak relawan yang membantu mengevakuasi warga yang terjebak. Salah satu relawan itu bernama Pak Su Hwan.

 

Setelah dua hari menyisir bangunan-bangunan yang roboh, Pak Su Hwan menemukan sebuah keajaiban. Dia menemukan jasad seorang ibu yang mendekap sesuatu dalam selimut. Yang ternyata di dalam selimut itu ada seorang bayi yang tengah menyusu ke jasad ibu itu. Ibu itu mencoba melindungi bayinya agar tetap bertahan hidup dan menuliskan sesuatu di ponselnya sebagai pesan untuk anaknya. 6 tahun kemudian ponsel itu diberikan kepada bayi yang sudah tumbuh menjadi seorang gadis kecil. Gadis kecil itu adalah Mei Hwa.

 

Itulah satu cerita dari sembilan cerita lainnya tentang kasih sayang ibu pada anak-anaknya. Kasih sayang ibu yang seperti mentari, hanya memberi dan tak harap kembali.

 

***

21 thoughts on “Mengirim Resensi ke Kompas Anak

  1. aaakkk Mbak yanti keren seperti biasanya x))
    Kayaknya kalau sekali udah dimuat kedepannya suka jadi lebih sering ya Mbak, *denger-denger sih gituuu* x))

    • iya ya, Mbak? Semoga deh. Hehehe…. Aamiin…
      Yang ini beneran nggak nyangka, Mbak. Bisa secepat ini dimuat. Makanya kaget banget waktu dikabarin teman kalau dimuat. Jadi penasaran pengin kirim lagi. 😀

  2. terima kasih infonya, Mbak. Jadi semangat nih coba kirim resensi buku anak ke media. Bahasa anak-anak ya, hmm.. Jadi inget tentang tiga sepupu Mbak yanag selera makannya beda-beda, xixi. Salam 🙂

  3. HALO kompas anak ,aku sering membaca kompas anak.aku ingin memberi tahukan bahwa resep”lemon spider”yang ada di kompas anak edisi 7 januari 2007 pernah dimuat di majalah Girls no. 10 terbitan 11 desember 2006.dalam majalah Girls tdk disebutkan bahwa resep itu kiriman saadillah augigis.sekian suratku,semoga kompas anak bertambah halamannya

  4. Yay, nyampe juga di sini… Yang kemaren itu baru mau dikirim, mau cek lagi ketentuannya dah pas apa belum, eh langsung tiba di blog PJ-nya.. hihi.. Tambah semangat nih! 🙂

    • Bisa cari di internet tapi pastikan ga ada watermark di covernya. Biasanya foto dari toko buku online yg pakai watermark. Atau ambil dari foto cover buku di fb penulisnya. Tapi untuk menjaga kualitas foto cover memang lebih baik yg di scan 🙂

  5. Mau belajar kirim resensi ke Kompas Anak ah …. kemarin2 dapat hadiah dua buku anak keren. Sayang euy kalo tidak mencoba Kompas Anak sebagai sasaran …. makasih yaa Mbak 🙂

  6. Fiona says:

    Salam kenal Mbak 🙂 Makasih ya infonya. Mau tanya bagaiamana kita tahu kalau naskah kita nggak dimuat? apa hanya dengan menunggu saja 1-2 bulan, kalau nggak dimuat artinya bye bye gitu? Makasih ya Mbaak

    • Halo, Mbak. Sy jg kurang tahu bagaimana mengetahuinya. Biasanya saya biarkan aja kalau ga dimuat. Paling sy posting di blog. Ada teman yg baru dimuat setelah 3 bulan.

Leave a comment