Refrain (Saat Cinta Selalu Pulang)

cover Refrain yang ada amplopnya buat surat2an 😉

Pernah tidak merasa tertipu dengan tulisan di cover depan atau belakang sebuah buku? Yang di cover itu tertulis cerita yang begini dan begitu tapi ternyata isinya tak seperti yang ada dalam pikiran kita ketika membaca isi tulisan di cover. Atau malah tulisan di cover tidak mampu menjelaskan isi bukunya. (Tulisan di cover yang saya maksud bukan endorsement ya…)

Atau pernahkah mengalami hal yang sebaliknya? Saat membaca tulisan di cover depan atau belakang yang isinya ternyata sangat sesuai dengan isi bukunya Jika hal itu ditanyakan pada saya, maka ya. Saya pernah menemukan buku itu. Di sebuah buku berjudul Refrain yang ditulis Winna Efendi, di cover depan sebagai sub judulnya tertulis Saat Cinta Selalu Pulang. Saya menunggu-nunggu apa maksud dari kalimat itu dan saya menemukan maksudnya saat selesai melahap buku ini.

Begitupun dengan tulisan di cover belakang :

Tidak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini. Yang ada hanyalah orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya.

Ini bisa jadi sebuah kisah cinta biasa. Tentang sahabat sejak kecil, yang kemudian jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri. Sayangnya, di setiap cerita harus ada yang terluka.

Ini barangkali hanya sebuah kisah cinta sederhana. Tentang tiga sahabat yang merasa saling memiliki meskipun diam-diam saling melukai.

Ini kisah tentang harapan yang hampir hilang. Sebuah kisah tentang cinta yang nyaris sempurna, kecuali rasa sakit karena persahabatan itu sendiri.

Berjalannya cerita juga bikin saya tau.. apa yang dimaksud oleh tulisan tersebut. Apa maksud saling memiliki tapi saling melukai. Apa yang dimaksud tentang harapan yang hampir hilang dan lain sebagainya.

Intinya.. sy rasa apa yang tertulis di cover buku ini.. Passs banget dengan isinya. Entah ini kelebihan Winna sebagai penulis atau gagas sebagai penerbit. Hal yang sama sy dapatkan waktu melahap Ai yang juga ditulis Winna.

Dan sama seperti yang sy sampaikan waktu menulis tentang Ai, sy suka gaya menulis Winna. Jika seseorang pernah mengatakan tulisan yang bagus itu adalah ketika kita bisa membawa pembaca penasaran dan tak ingin berhenti membacanya, sy rasa Winna punya kelebihan ini.
Tentang Refrain..
“Jangan terlalu cepat menyimpulkan sesuatu jika belum mengetahui cerita selengkapnya”

Setidaknya kalimat itu jadi pelajaran buat sy yang udah menyimpulkan kalau Refrain itu mirip bener dengan Ai. Sama-sama mengupas tentang cinta segitiga dalam lingkup persahabatan. Bedanya Ai melibatkan dua cowok dan satu cewek. Sementara Refrain 2 cewek dan 1 cowok. Huhu.. Ternyata sy salah. Walaupun sama-sama berkutat tentang cinta dan persahabatan tapi Refrain punya konflik yang lebih kompleks dan apa ya.. Gaya menulis Winna lebih matang. Wkwkwk.. Sotoy banget deh :p

Refrain bercerita tentang persahabatan Niki dan Nata sedari kecil. Setelah mereka SMU masuk lagi satu orang dalam lingkaran persahabatan mereka Annalise. Sosok gadis bule yang ibunya adalah model terkenal yang dikagumi Niki. Setelah itu, muncul lagi seorang cowok kapten tim basket sekolah lain yg tertarik kepada Niki dan bikin Niki klepek-klepek dengan sikap gentlementnya, Oliver.

Cerita pun mengalir dengan konflik yang.. hemm.. meliuk-liuk. Perasaan-perasaan yang tumbuh di hati masing-masing tokoh menjadikan situasi semakin rumit dan saya benar2 suka dengan covernya yang bentuk amplop itu.. amplopnya bisa dipakai buat surat-suratan.. :p

Ada beberapa hal yg sy suka dari buku itu yg menjadi catatan tersendiri buat sy, tapi mau dibikin tulisan tersendiri aja deh….

Kalimat yang sy garis bawahi sepanjang membaca Refrain..

Penolakan berarti pengejaran yang lebih kukuh (pas nih buat para penulis yang karyanya selalu ditolak)

Manusia akan menua, tempat bisa berubah, kita bisa melupakan. Karena itulah kamera digunakan, untuk merekam hal-hal yang tidak dapat diingat manusia dengan sempurna

Teman sejati adalah orang-orang yang bisa nerima aku apa adanya.

Kita nggak bisa memaksakan perasaan seseorang untuk menyukai kita. Yang bisa kita lakukan cuma merelakan, berharap supaya dia bahagia

Membuat pilihan bukan berarti harus meninggalkan salah satu (mengharapkan hujan di langit tanpa menumpahkan air di tempayan)

Janji itu sepertinya lebih mudah diucapkan daripada dilaksanakan

Ada 3 jenis orang di dunia ini : orang yang memiliki mimpi lalu memilih untuk mengejarnya sampai dapat, orang yang memiliki mimpi, tapi tidak melakukan apa-apa untuk menjadikannya nyata, dan orang yang sama sekali tidak mempunyai mimpi

Karena cinta tidak ingin bertahan dalam hati dua orang yang tidak menginginkan hal yang sama. Karena jika salah satunya tidak memiliki ruang yang cukup untuk cinta, maka cinta itu akan beranjak pergi.

4 thoughts on “Refrain (Saat Cinta Selalu Pulang)

  1. odex1987 says:

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….. penatsaraaaan..
    tau gak,mbak?
    udah bbrp kali niiih ray mau beli..
    tapi adaaaaa ajah halangannya ampe skg ga jd beli dan d gramed udah abiiis *blaaas 😦

    • Hihihihi…. buku2 Winna yang baru udah banyak yang terbit soalna Ray, jadi Refrain emang udah ga tll banyak lagi kali di tobuk.
      Ini juga review lama, diposting lagi karena ada GA dari Winna nya 😉

  2. delius says:

    sedih nnton crita x?!…
    n crita x pun ngk sia-sia?!…
    kirain, pisah bneran.. ehh tau x jumpa jg?!…

Leave a comment