Saat Cinta Lama Belum Kelar

Setiap pernikahan punya tantangannya masing-masing. Ada tantangannya berupa kehidupan ekonomi yang belum mapan, hubungan dengan keluarga baru baik mertua atau ipar yang belum harmonis atau bisa jadi tantangan dalam menahan kerinduan karena selepas pernikahan harus berjauhan dengan suami karena alasan pekerjaan. Hey, yang disebut terakhir itu tantangan pernikahan saya. Ahahaha….

Beda pasangan beda tantangannya, nah, kalau tantangan yang dihadapi oleh rumah tangga Maira dan Yudha adalah CLBK : Cinta Lama Belum Kelar. Saat masa lalu menyembul masuk ke dalam rumah tangga mereka. Orang yang pernah mengisi dan mempunyai makna khusus dalam kehidupan sebelum menikah datang kembali ke dalam kehidupan rumah tangga mereka. Iiih… diduakan walau cuma dalam ingatan itu perih, Jendral!

Adalah Andri, seseorang yang dijumpai Maira pertama kali saat mengikuti pelatihan Mapala Palatika, hingga kemudian keduanya menjadi dekat. Tidak ada ikatan yang jelas antara keduanya tapi entah mengapa mereka berdua malah diberi gelar the best couple oleh teman-teman mereka. Kalau istilah emaknya Dul, TTM alias teman tanpa tapi mesra. Namun, Andri menghilang setelah toga bertenger di kepalanya. Walau memendam perasaan rindu pada Andri yang tak tau apa rindu itu berbalas atau tidak, tapi Maira sanggup move on, dan kemudian menikah dengan Yudha.

Tapi ya itulah pemirsa, cinta lama belum kelar. Jadi, saat Andri muncul kembali dalam kehidupan Maira, Maira pun terjebak nostalgia *nyomot judul lagu*. Maira yang sebelum menikah sudah berkomitmen ingin meninggalkan dunia pecinta alam, kini kembali ingin menelusuri dunia yang dulu pernah ditekuninya sebelum menikah. Maira berkeras untuk ikut sebuah trip menuju anak Karakatau dan Yudha mengizinkan. Walau Yudha tahu kalau dalam regu acara itu ada Andri, seseorang yang dahulu menempati tempat special di hati istrinya.

Ada faktor lain yang membelakangi kenapa Yudha mengizinkan istrinya ikut yaitu karena kehadiran kembali Donna, seseorang yang pernah menjalin hubungan special dengan Yudha dahulu. Jadi? Mereka sama-sama bernostalgia dengan masa lalu masing-masing? *gebrak meja*

Itulah cerita dari sebuah novel berjudul Perjalanan Hati yang ditulis oleh Riawani Elyta. Sebuah novel tentang cerita rumah tangga yang dibumbui dengan cinta lama belum kelar. Novel yang konfliknya terasa datar karena tokoh-tokoh yang tadinya saya harapkan bisa membikin konflik berapi, ternyata tidak terlalu nendang kehadirannya. Ketika membaca lembar demi lembar dan saya berharap ada benturan yang lebih tajam antar tokoh di dalamnya, misalkan Andri dengan Yudha yang bakal saling tinju atau Maira-Donna yang saling jambak seperti yang terjadi di sinetron-sinetron itu loh Cyiin. Tapi apa yang saya harapkan itu tidak terjadi di novel ini. Duilee… Apa saya kebanyakan nonton sinetron ya? Walau saya akui, justru sikap mereka itu terasa elegan di mata saya.

Walau berisi konflik yang menurut saya kurang nendang, tapi Perjalanan Hati dikemas dengan diksi yang puitis dan manis yang menjadi nilai plus novel ini. Begitu pun dengan deskripsi tentang perjalanan mendaki Anak Karakatau. Pembaca diajak menelusuri tiap jengkal perjalanan dan juga mengenal dunia backpacker. Judul yang dipilih pun memang teramat sangat pas dengan apa yang saya rasakan ketika membacanya. Saya merasa sedang melakukan perjalanan hati, menelusuri apa yang terjadi pada hati tokoh utamanya dan saya merasa lebur dalam sosok Maira. Selain itu, ada banyak kutipan-kutipan cantik yang hadir di dalam novel ini.

Siapa pun tahu, kalau pria dan wanita itu, seperti dua kutub magnet yang tarik menarik. Tetapi, yang satu tidak akan berusaha mendekat, apalagi sampai menarik, kalau tidak ada sinyal yang dikirimkan oleh pihak yang satunya lagi (Hal 100)

Pernikahan nggak selamanya menjadi gembok besar yang menghalangi kesempatan orang lain untuk memasukinya selama yang empunya juga selalu alpa memasang gembok itu rapat-rapat (Hal 53)

Cara kerja jodoh, terkadang memang unik dan tak terbaca, bukan? Saat berada pada dimensi yang sama, kita justru seperti tidak saling mengenal. Tetapi saat telah terpisah dan mengisi dimensi hidup yang berbeda, barulah kita kembali dipertemukan dan mengalami pertautan hati (Hal 26)

Terkadang, ada bagian masa lalu yang cukup kita jadikan kenangan dan pelajaran, bukan untuk dibawa bersama dalam kehidupan yang sekarang, karena kehadirannya justru hanya akan menjadi kerikil yang menusuk dalam diam (Hal 186)

Banyak pelajaran yang tersirat atau pun tersurat yang bisa diambil dari novel ini. Satu contoh saya sebutkan, keharusan seorang istri untuk meminta izin pada suaminya jika hendak berpergian seperti yang tergambar dalam novel ini. Maira, walau dalam keadaan suasana hati tak menentu karena kehadiran Donna tetap meminta izin pada Yudha ketika mau pergi. Yudha pun memberikan izin dengan pertimbangan ada seorang mahram istrinya dalam perjalanan tersebut. Ya, dalam perjalanan itu ada adiknya Maira, Ibra dan istrinya. Dan banyak pelajaran lain yang ada di novel ini tanpa unsur menggurui karena terselip dengan apik dalam cerita.

Novel yang sangat bagus dibaca bukan hanya untuk mereka yang tengah menjalani yang namanya pernikahan tapi juga buat yang belum menikah atau yang belum kepikiran menikah kapan. Walau novel tentang rumah tangga, tapi novel ini dikemas dengan sangat santun. Nggak ada deh adegan yang aneh-aneh. Eh, kenapa saya bilang novel ini bagus buat yang belum menikah? Karena dengan membaca novel ini kita jadi diingatkan lagi untuk tidak melakukan sesuatu sebelum menikah yang bisa menimbulkan luka di masa yang akan datang.

Perjalanan Hati

Judul                : Perjalanan Hati

Penulis             : Riawani Elyta

Editor               : Dewi Fita

Penerbit           : Rak Buku

Tebal               : 194 Hal + iv

Tahun              : 2013 (Cetakan I)

***

Resensi diikutsertakan dalam Lomba Quote dan Resensi Novel Perjalanan Hati

23 thoughts on “Saat Cinta Lama Belum Kelar

  1. Adegan jambak-jambakan itu … selain gak elegan dan sinetroniyah, itu juga susah ditulisinnya. Lebih enak visual. Bisa ngeliatin mata yang melotot pas rambut kejambak. Bisa ngeliatin muka yang merah, jidat berdarah…. *kenapa aneh gini komennya?*

Leave a comment