[Kuliner Banjar] Ipau

Beberapa tahun yang lalu, di kampung halaman saya muncul orang yang menjual makanan yang ia beri nama pizza. Kemunculan pizza ini pun menarik minat saya dan keluarga buat mencoba. Walaupun pizza yang dimaksud beda dengan iklan-iklan pizza yang muncul di layar kaca.

Jika pizza yang dari Italia itu berbahan dasar roti kemudian dikasih toping di atasnya, pizza ini bahan dasarnya bukan roti tapi sepertinya semacam kulit dadar gulung atau kulit risoles. Persamaannya dengan pizza dari Italia itu hanya karena di atasnya ada toping. Karena pizza ini bertumpuk-tumpuk atau berlapis-lapis, jadi tiap lapisan ada topingnya.

image

Topingnya yang sering saya temukan ada daging cincang, bawang goreng, seledri, wortel, kentang dan juga makaroni. Rasanya? Lezaaat. Saya lebih suka pizza ini ketimbang pizza dari Itali sana.

Belakangan saya baru tau kalau nama sebenarnya penganan ini adalah ipau.

Ipau banyak dijual saat bulan Ramadan tiba. Di pasar wadai, pasar dadakan yang hanya berlangsung selama sebulan, ada banyak stan yang menjual ipau. Konon katanya ipau ini kuliner khas Banjar.

Beberapa waktu terakhir, ada beberapa toko makanan yang menjual ipau di luar Ramadan. Dan saya baru ketemu yang enak. Hehehe…. Letak warung yang menjual ini ada di kawasan Kampung Qadi Barabai. Warungnya hanya buka sekitar jam 11 sampai jam 1 siang. Karena hanya menjual menu-menu buat makan siang.

Bedanya dengan ipau yang biasa saya beli waktu Ramadan, ipau ini ukurannya lebih kecil. Hanya seukuran piring biasa. Kalau waktu Ramadan, langganan saya beli ipau menggunakan loyang bundar yang besar.

Katanya sih bikin ipau ini seperti bikin kulit dadar gulung tapi menggunakan santan dalam resepnya kemudian dikasih toping pada tiap lapisan. Kemungkinan dikukus lagi setelah beberapa tumpuk, karena terlihat melekat antara lapisan satu dengan yang lain. Mungkin juga sebelum dikukus disiram dulu dengan santan seperti yang pernah saya lihat dalam satu tayangan di TV.

image

Sama dengan pizza dari Italia, ipau ini juga biasanya menyantapnya dicocol dengan saos tomat atau saos sambal.

Pakai kata mungkin karena saya belum pernah mencoba bikin sendiri. Kalau ada yang jual dan enak, ngapain bikin :p

Kalau ada yang tertarik bikin, googling aja resepnya 😉

30 thoughts on “[Kuliner Banjar] Ipau

  1. Gara says:

    Setuju, ini mirip lasagna :hehe. Tapi citarasa lokalnya terlihat sekali dari banyaknya irisan bawang goreng sebagai topping di atas hidangannya Mbak :)). Saya jadi penasaran dengan rasanya, semoga bisa menemukan satu pedagang makanan ini di ibukota. Atau kalau tidak… ya mesti ke sana biar bisa icip-icip langsung :haha.

    • Iya benar banget. Kalau pizza kan ada keju plus paprika gitu. Ini lokal banget. Banjar banget. Ayo ke sini… tapi ramadan baru banyak yang jual 🙂

      • Gara says:

        Kuliner Banjar memang unik dan kaya, tidak cuma Soto Banjar :hehe.
        Sip, semoga saya bisa ke sana, Mbak! Cari cuti dulu… :hehe.

  2. Tita Bunda Aisykha says:

    Waaaahh,,ngileeer,,
    Penampakannya kayak pizza,,tp kok pakai santan yaa,,
    Penasaran rasanyaaaa,, 🙂

  3. wah ini kesukaanku, mamaku paling jago bikin, aku bisa sih bikinnya mudah kok kulitnya dari tepung terigu air dan telur pake garem sedikin didadar tipis, isinya tumisan soun, wortel daging cincang ditumis dengan bawang merah putih merica pala gula garam dihaluskan, disusun satu kulit trus isinya dinampan aluminium, trus ditutup sama kulit lagi sampai habis baru di guyur air santan, trus dikukushingga masak

Leave a reply to ayanapunya Cancel reply