Bikin Brownies tanpa Mixer dan Oven

Sejak bergabung di grup Dapur Aisyah di FB saya seolah menemukan keajaiban-keajaiban dalam dunia permasakan. Hal-hal yang saya rasa mustahil dikerjakan ternyata bisa dengan resep-resep istemewa.

Dulu, saya pernah cerita tentang Pizza Magic Com yang saya anggap sebagai penemuan terdahsyat abad ini. Hahahaha… Kemudian ada juga resep lazy bread, saya menamainya saat membikin roti semudah bikin pisang goreng. Soalna lazy bread itu nggak pakai ulen-ulenan. Bahan-bahan tinggal campur dan didiamkan gitu aja. Kapan-kapan saya bikin postingan khusus deh ya soal Lazy Bread.

Baca juga : Menaklukkan Kepiting

Nah, beberapa hari yang lalu saya lihat lagi resep brownies hemat telur tanpa mixer dan oven dari anggota Dapur Aisyah yang namanya Ummu Abdillah Ahnaf

Hooo.. Kaget dong saya, bisa gitu bikin brownies tanpa oven dan mixer? Dua benda itu selalu jadi kendala kalau saya mau bikin kue. Saya lihat deh komentar-komentar yang masuk, rata-rata berhasil dan bilang browniesnya enak dan lembut. Aaaa…. Saya mau prakteek. Maka setelah bahan-bahan terkumpul kemarin saya coba.

Ini resepnya :

Brownies ala Ummi

Bahan :
– 250 gr terigu
– 50 gr coklat bubuk 
– 200 gr gula halus
– 200 cc minyak goreng (segelas blimbing)
– 200 ml air kopi (Terkadang saya pakai gelas ukur buat menentukan ml-nya atau pakai satu gelas/mug)
– 2 butir telur kocok lepas
– 1 sdt garam
– 1 sdt soda kue

Cara membuat :- Ayak terigu, coklat bubuk, garam dan soda kue- Campur dengan gula halus aduk rata- Campur minyak goreng dan telur aduk asal campur rata- Tambahkan kedalam campuran terigu aduk rata- Tambahkan air kopi aduk rata sampai benar-benar tercampur semua bahan- Tuang ke dalam loyang, panggang atau kukus, tes tusuk untuk mengetahui kematangan.

Dan hasilnyaaa…. Maknyuuussss… Browniesnya lembut dan enaaak banget. Suami saya yang bilang kalau dia ga suka jenis2 cake kayak gini malah doyan. Ahahaha… Ada jampi-jampi cinta di dalamnya. Wkwkwkwk….

Oya, catatan untuk resepnya, sesuai saran si Ummi pemilik resep kalau untuk gula halus, beliau gunakan gula pasir yang diblender. Saya juga pakai gulpas yang diblender. Diblender pakai blender kering itu lho. Gampang dan bentar aja ngeblendnya. Pernah pakai gula halus yang dijual langsung dipasar, hasilnya kurang manis. Mana saya kurangi juga ukurannya. Jadi lebih direkomendasikan gula pasir yang diblender.

Untuk minyak goreng saya ganti dengan margarine cair yang udah dilelehkan dan didiamkan di suhu ruang. Ga panas maksudnya, Cyin. Etapi, saya kan lelehen margarinnya cuma 3 sendok lebih dikit, ternyata kuraang. Wakaka… Terpaksa deh dicampur dengan minyak goreng supaya cukup dengan ketentuan resep.

Trus, saya eksekusinya pakai happy call. Tadinya mau dikukus aja karena lihat ada ibu-ibu yang ngukus pakai cetakan bolu kukus gitu hasilnya jadi mekaar. Tapi berhubung kukusan sy kemarin sempat gosong, gara-gara lupa kalau lagi ngukus sesuatu dan saya asyik fesbukan, Hahaha,  jadi pakai happy call aja. Pakai happy call pakai api keciiiil sekali. Emang agak lama sih masaknya. Dan jangan dibalik ya.

Saya belum pernah mencoba yang pakai kukusan. Tapi dari grup masak memasak di mana resep ini saya dapatkan katanya juga bisa dikukus. Jadi, saya belum punya pengalaman untuk dikukus dan tidak tahu berapa lama waktu yang digunakan untuk mengukus.

Dan untuk yang mencoba dengan mengukus dan bantat, mohon maaf saya tidak tahu apa yang terjadi di dapur anda. Karena saya hanya melihat teman-teman di grup yang bercerita kalau resep ini bisa dikukus.

Untuk kopi saya pakai kopi kesukaan suami, Indocafe coffemix itu. Yang penting kopinya nggak pakai ampas ya.

Resep ini sudah saya coba berkali-kali di dapur saya. Dan hanya pernah satu kali gagal. Itu pun karena coklat bubuknya saya tambahkan dan gula saya kurangi. Jadi, ujung-ujungnya pahit dan nggak manis.

Resep di atas bukan saya sumbernya. Saya mencoba resep dari resep yang di share oleh nama yang saya sebutkan di atas di grup Dapur Aisyah, kemudian resep itu saya share di sini dengan tetap menyebutkan sumber yang nama beliau saya sebut di atas. Saya tidak pernah mengklaim kalau ini resep ciptaan saya.

Ngocok telurnya biasa aja kok. Pakai garpu dan dikocok seperti kita bikin telur dadar. Simpel. Nggak pakai ribet kan? Enak dimakan pagi-pagi dengan segelas teh hangat.