Bila Thai Massage dan Batimung Bergandengan Tangan

“Yanti nggak ke salon? Teman-teman lagi facial di salon.” Itu pertanyaan teman saya sehari sebelum acara yudisium saya bertahun-tahun silam. Saya hanya tertawa  menanggapi pertanyaan teman saya itu, karena seumur-umur (pada waktu itu) saya ke salon cuman buat potong rambut doang. Beberapa tahun setelahnya, saya sempat perawatan rambut di sebuah salon. Boro-boro saya ketagihan, yang ada pulang dari sana rambut saya gatal luar biasa. Hingga bikin saya jera.

Saya bertandang lagi ke yang namanya salon saat menjelang pernikahan. Itu pun karena seperti diwajibkan kakak ipar saya buat nyalon sebelum nikah. Daripada diomelin, jadi nyalon deh. Kalau nggak, yah lewat. Tapi prosesi nyalon sebelum nikah ini bikin saya ketagihan. Rasanya enak juga creambath dan facial, bikin fresh setelah saya berkubang dengan tetek bengek persiapan nikah. Benar-benar sesuatu yang memanjakan diri.

Lantas kenapa ke salon kedua kalinya saya bisa lebih enjoy? Jawabannya karena salon di kota saya sudah jauh lebih berkembang. Beberapa salon dengan kualitas yang oke mulai berdiri dengan cantik, sehingga salon yang lain pun agar tak kehilangan pelanggan, meningkatkan kualitas dan pelayanan mereka. Persaingan sering membuat orang lain lebih berkembang kan?


Itu baru persaingan sesama salon lokal. Bagaimanakah jika masuk salon-salon dari luar negeri? Salon Thailand misalkan yang terkenal dengan Thai Massage. Masuknya salon-salon Thailand ke negeri kita tentu saja sangat mungkin terjadi, karena di tahun 2015 nantinya kawasan ASEAN akan menerapkan yang namanya ASEAN Economic Community (AEC), itu semacam pasar bebas di wilayah ASEAN gitu.

Negara Anggota ASEAN Sumber Gambar : http://s3.entmy.cdn.wpgreathost.com/www/wp-content/uploads/2013/03/ASEAN-member-countries.jpg

Negara Anggota ASEAN
Sumber Gambar

   Memasuki 2015 nanti, akan ada kebebasan pergerakan SDM (Sumber Daya Manusia) di segala lini ASEAN dan tentu saja pergerakan bebas itu tetap mensyaratkan hal yang harus dipenuhi. Selain ijazah, ASEAN Community juga menuntut adanya sertifikat kompetensi, yang semuanya berbasis kompetensi termasuk skillsdan ini merupakan tantangan bagi SDM kita. (sumber : aseanblogger.com)

Jadi salon-salon lokal nantinya tidak hanya bersaing dengan sesamanya tapi juga dengan salon dari negeri luar semisal salon dari Thailand. Saya pernah membaca kisah perjalanan seorang blogger waktu ke Thailand, di mana para pekerja di salon itu begitu pintar menarik perhatian pengunjungnya. Mereka tak segan mengatakan ‘I love Indonesia’ dan paham sekali dengan adat ketimuran kemudian memberitahu kalau wanita akan dipijit wanita, pria akan ditangani pria. Jadi bagaimana bila salon-salon Thailand itu masuk ke negeri kita dengan segala keprofesionalannya dan memakai sertifikat tingkat internasional?

The Salon Sumber Gambar http://www.furness.ac.uk/the-salon

The Salon
Sumber Gambar

Sudah lazim terjadi di daerah kita kalau ada tempat baru, tentu kita akan berbondong-bondong mencari tahu tentang hal itu. Itu jugalah sepertinya yang akan terjadi jika salon Thailand muncul di daerah kita. Ramai mencobanya, mencicipi apa yang ditawarkan di sana, lantas membandingkan dengan yang pernah dikunjungi. Sesuatu yang wajar dilakukan para konsumen kan?

Dan seperti saya yang lebih suka makanan banjar ketimbang makanan internasional, semua akan kembali ke masalah selera penikmatnya. Jika mereka cocok dan merasa nyaman, tentu akan datang lagi dan lagi. Dengan adanya pesaing yang lebih berat, hal ini diharapkan akan memacu semangat persaingan yang sehat antara salon lokal dengan salon dari luar.

Bisa? Tidak ada yang tidak mungkin kan? Terlebih kalau kita mau mengeksplore perawatan tradisional dari Indonesia, hal itu bisa menjadi daya tarik tersendiri. Di daerah saya, Banjar Kalimantan Selatan ada satu tradisi sebelum jadi pengantin yaitu batimung.

Batimung itu semacam spa khas Banjar Kalimantan Selatan. Proses membuang keringat dengan cara badan dibungkus dengan sesuatu yang tebal bersama ramuan bunga-bungaan dan rempah-rempah yang sudah dididihkan. Jadi uap yang keluar dari ramuan itu lah yang akan memacu keringat keluar.

Rempah-rempah Batimung Sumber Gambar http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Ramuan_Timung.jpg

Rempah-rempah Batimung
Sumber Gambar

Batimung menjadi prosesi adat yang lazim dilakukan para calon pengantin, dengan tujuan agar pada saat hari H pengantin akan tetap wangi dan tidak banyak berkeringat. Sekarang malah proses batimung itu tidak hanya dilakukan oleh calon pengantin saja. Salah satu anggota keluarga saya melakukan proses batimung ini justru dengan alasan kesehatan bukan karena mau jadi pengantin. Batimung dinilai sangat bagus juga untuk kesehatan karena pengaliran hawa panas ke dalam tubuh itu akan melancarkan aliran darah sehingga metabolisme tubuh bisa diperbaiki.

Salon-salon dari daerah saya pun mulai menjadikan batimung sebagai salah satu menu perawatan kecantikan di salon mereka. Peminatnya cukup banyak, karena selain membuat tubuh wangi juga bagus untuk kesehatan. Itu baru satu cara perawatan kesehatan tradisional dari daerah saya, dari daerah yang lain tentu juga ada. Kita tinggal menggalinya, mengemasnya menjadi sesuatu yang menarik dan hal ini bisa menjadi keunggulan salon lokal.

Jika salon Thailand mengandalkan Thai Massage sebagai primadona layanannya, salon lokal dari banjar hadir dengan batimung.

Intinya bagaimana kita harus meningkatkan kualitas, baik dari segi ‘menu’ yang tersedia, juga dari segi keramahtamahan dan keprofesionalan dalam bekerja. Oh iya, yang tidak kalah penting adalah bahasa dari SDM kita, biar ngobrolnya nggak pakai bahasa tarzan atau tawar menawar pakai kalkulator. Tentu saja perlu kerja keras untuk mewujudkan hal ini karena tidak ada yang instant di dunia ini, kecuali mi dan juga kopi. Ahaha… Itu mengutip novel 12 menit yang baru saya baca.

Hingga nantinya, kita bukan mengusir salon Thailand yang masuk ke negeri kita tapi bagaimana pada akhirnya kita bisa tumbuh dan berkembang bersama-sama. Karena dengan adanya Asean 2015 salon lokal kita juga bisa masuk Thailand. Ahaha… Ngebayangin orang-orang seASEAN ketagihan batimung 😀

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog #10daysforASEAN

12 thoughts on “Bila Thai Massage dan Batimung Bergandengan Tangan

Leave a reply to yantist Cancel reply