Keanehan, Kebetulan dan Kuliner dalam Macaroon Love

image

Berapa banyak anak manusia yang tidak puas dengan nama pemberian orangtuanya? Tentu lebih dari satu orang. Tapi, sepertinya tidak ada yang selebay Magali untuk urusan nama itu. Hingga setiap ulang tahun dia selalu saja mengeluhkan pertanyaan yang sama : Mengapa namaku Magali?

Pertanyaan itu tentu saja pernah dia tujukan kepada Jodhi, ayahnya. Dan tidak ada jawaban yang memuaskan dari Jodhi selain arti nama itu yang menurutnya bagus. Tetap saja Magali terus saja tak puas dengan namanya.

Magali digambarkan sebagai sosok yang aneh, saking perlu penegasannya kalau Magali itu aneh sampai disebutkan beberapa kali dalam deskripsi tentang Magali. Magali punya selera makan yang aneh, salah satunya kentang goreng dicocol ke es krim. Hal yang kemudian membuat saya yang membaca bingung, jika Magali tidak suka dengan hal-hal yang biasa terjadi, lantas kenapa dia tidak terima dengan namanya yang lain dari biasa? Kenapa malah menginginkan nama yang normal seperti Susan, Shinta atau Tari?

Itulah Magali tokoh utama dalam Macaroon Love yang termasuk salah satu naskah unggulan dalam lomba Qanita Romance. Magali, sosok dengan segala keanehannya dengan keluarga yang aneh juga. Beau, saudara sepupunya yang punya nama susah disebut, Jodhi, ayahnya yang dia panggil Jodhi, bukan panggilan ayah. Juga Nene (nenek Magali) yang nyentrik.

Di usia 24 tahun, Magali menganggap hidupnya sangat membosankan, terjebak dalam nama yang tak disukainya juga pekerjaan yang tak menjanjikan. Hanya sebagai freelance writer di sebuah free magazine. Pekerjaan yang menurut Beau sangat asyik karena bisa makan gratis tapi tak sepenuhnya dinikmati Magali. Kenapa? Ya, karena selera Magali aneh.

Pernahkah disapa seseorang ketika makan karena orang itu melihat cara makan kita yang aneh? Tanya sama Magali, dia mengalaminya. Disapa seorang pria yang mengaku juga suka menikmati kentang goreng dicocol es krim. Pria itu bernama Ammar yang punya rumah makan dan mengajak Magali kapan-kapan berkunjung ke rumah makannya. Jika cerita sebelumnya Magali selalu mengenalkan diri dengan nama Magali, pas adegan itu Magali hanya menyebut namanya Gali, bukan Magali. Oke, wajar kok karena Ammar baru dikenal dan kenal tak sengaja di McD.

Suatu siang, ada satu peristiwa kebetulan lagi yang membuat Magali ternganga di depan sebuah rumah makan yang bernama Suguhan Magali. Rumah makan yang bernama sama dengan namanya dan pemiliknya ternyata Ammar. Haw haw haw… Kebetulan sekali bukan.

Begitulah Macaroon Love, bercerita tentang keanehan, peristiwa yang serba kebetulan dan makanan. Ada beragam info tentang kuliner di novel ini, dialog-dialog yang segar, kisah romance yang minimalis untuk ukuran novel bergenre romance dan konflik yang rada kurang greget juga cover yang sangat manis. Tapi entah sihir apa yang ada di dalamnya, hingga ketika saya menutup novel ini setelah selesai membacanya, membuat saya merenung. Kalau magali seperti terjebak dalam dunia anehnya, sepertinya saya juga terjebak di dunia yang berbeda. Tak banyak novel yang memberikan efek seperti ini begitu selesai saya baca, dan Macaroon Love salah satunya.

Judul : Macaroon Love
Penulis : Winda Krisnadefa
Editor : Rini Nurul Badariah
Penerbit : Qanita (PT. Mizan Pustaka)
Tebal : 264 Halaman

48 thoughts on “Keanehan, Kebetulan dan Kuliner dalam Macaroon Love

  1. itu kentang goreng dicocol eskrim mah udah lama, jaman daku kuliah deh, jadi udah lebih dari 15 taon.. ponakan juga suka begitu.. enak pun..
    sukses ya ga-nya..

  2. diah indri says:

    Jadi lapaaar n penasaran suguhan bernama magali itu kyk apa ya?
    Kenrang goreng dicocol es krim? Bener deh aneh :mrgreen:

    Smg menang ya yanti 🙂

    • Ada beneran katanya mbak restorannya. Yang nama restonya Suguhan Magali 😀

      Ntar qta harus coba kentang goreng itu deh 😉
      Aamiin… Makasih ya mbak In *peluk Medina* 😀

  3. nana1803 says:

    Suguhan magali? Kyapa tuh yan?
    Waktu kanakan q ktuju makan nasi plus wafer coklat yan. 😀

    Truss truss… Yanti terjebak dalam dunia apa ^^v

    Mudahan Yanti yang menang lombanya… Aamiin.

    • Baca novelnya, Na. Pinjam kah? hehehe….
      Nah, aku katuju makan nasi lwn amplang na. Hahaha… Biasa ja lah kalau amplang :p
      Terjebak dalam dunia bla bla bla.. wekekeke… Bisa heboh dunia persilatan kalau q bongkar di sini, Na. Halah :p
      Aamiiin… Makasiiih Nana 😀

  4. idenya unik. kepikiran aja yaaa….aku kok gak nemu-nemu ide siiih. tebak-tebak premis: seorang anak remaja yang galau karena punya kebiasaan aneh dan ingin membuktikan jati diri *sok tahu*

    • Membuktikan jati diri mungkin agak kurang pas, Teh. Apa ya? Keluar dari dunia yang dia ciptakan sendiri mungkin. Ntar teteh baca sendiri aja. Hehehee…..
      Sama teh, yanti susah nih dapat ide. Padahal dah ditagih Bu Guru. Hohohoho….

  5. Yanti, reviewnya bagus, Jangan ragu ikutkan ke lomba 🙂
    Cuma, tentang macaroon-nya kok enngak disinggung, ya?

    Eh, Febi udah pernah makan macaroon lho * ngomporin Yanti xixixi

    • Macaroonnya cuma nyempil di ending, Mbak.
      Hah? Udah pernah makan macaroon? Huhuhu… Pengin nyoba. Dapatnya di mana ya di sini? xixixi..

      Makasih, Mbak Febi. Ynt kan emang suka ga pede dan ga enakan. xixixi…

  6. nelly says:

    Macaroon itu apa?? Makaroni?? hihii..
    Nama pnjg Magali itu = Suguhan Magali jua kh atw Magali aja??
    Kalo ae Magali tu bahasa daerah, xixi..
    Hee.. Membayangkan kentang goreng bersatu degn ice cream 😀

    • ky bahasa bugis nell lah? xixixixi….
      Macaroon tuh wadai ky di covernya tuh, Nel. Lagi trend jar habis trend rainbow cake. Pertanyaan km sama lawan ka Beny. Wkwkwkwk… Ka Beny ngira makaroni jua. Kayna coba’i kentang goreng dicocol ke es krim 😀

Leave a reply to yantist Cancel reply