Angkut Review dari Goodreads

Saya mengawali awal tahun di 2013 dengan mudik. Mudik yang tertunda sebenarnya karena sebelumnya sempat direncanakan November, ditunda Desember akhirnya beneran mudiknya di 3 Januari. Ada 2 alasan kuat kenapa saya mudik waktu itu.

Pada saat mudik, karena saya memakai moda transportasi udara untuk pulang dan pergi, maka otomatis dong saya akan datang dan pergi lewat Banjarbaru. Tak ingin membuat hal itu sia-sia, saya kemudian janjian dengan teman untuk saling meminjamkan buku. Saya meminjam buku2 terbitan Gagas punya dia serta buku karya Ika Natassa, sedangkan teman saya meminjam karya Tere Liye dan juga satu buku terbitan Gagas yang ditulis Windy Ariestanty : Kala Kali.

Gambar

Ada 11 buku yang dipinjamkan ke saya saat itu sementara waktu mudik saya hanya 20 hari. Belum lagi banyak kegiatan ini itu yang menanti saya di kampung halaman, membuat saya tidak bisa menyelesaikan semua buku itu. Berikut beberapa review yang saya taruh sebelumnya di Goodreads.

Kata Hati (Bernard Batubara)

Gambar

cerita tentang seorang cowok yang ga bisa ngelupain mantannya. Endingnya beneran bisa ketebak deh. Apalagi pas sosok Fila dengan segala gemilang karakternya muncul. Tertebak banget.

Mau bilang ceritanya terlalu biasa. Hahahaha… Ga deh, aku apresiasi kok untuk penulisnya. Ga gampang buat nulis sebuah naskah utuh, aku aja belum bisa2 :p

aku sempat terbawa esmosi jua waktu si mantan bertemu dengan Fila. Aiiiih… Siapa eloooo sih Dera? Sok penting deh… Hahahaha….

 

Indonesian Idle (Okke Sepatumerah)

Gambar

novelnya tipis banget. Baca judulnya awalnya kupikir bukan buku fiksi, begitu tau kalau itu buku fiksi aku yakin aja bisa menyelesaikan bukunya dalam sekali duduk. Akhirnya ga sekali duduk sih, lumayan jadi teman waktu susah tidur dan akhirnya aku beneran ga bisa tidur sebelum selesai sampai ending.

Tentang Diandra, seorang wanita yang masih meniti karier, masih mencari apa sih sebenarnya pekerjaan yang benar2 dia inginkan. Ada tentang persahabatan juga.. ada tentang hubungan ibu anak juga.. Ada tentang kekhilafan, kebencian dan memaafkan.

Beberapa bagian aku suka.

Tapi menurutku nih, antara klimaks dengan ending terlalu dekat. terlalu buru2 jadinya.

 

Terpesona (aL Dhimas – Sylvia L’Namira)

Gambar

1 bintang? Ga salah yan? huff.. Maaf untuk penyematan 1 bintang ini. Tapi saya benar2 kecewa dengan buku ini. Cerita pertama.. memberi kejutan pada jalan cerita? Oke. Saya terkejut. Tapi memberi kejutan dengan sesuatu yang salah dan dalam agama saya itu dosa besar, itu sesuatu yang jauh di luar selera saya.

Oke lah, kalau mengangkat tema tentang dosa besar itu. Tapi tidak ada penjelasan, tidak ada kesadaran dalam cerita itu kalau apa yang dilakukan adalah sebuah kesalahan, sebuah dosa. Jadi apa? Mau mewajarkan hal itu? Oh no. Dan apa itu anak usia 7 tahun seakan wajar saja dengan hubungan papa dengan orang yang dia panggil daddy?

Cerita kedua… lumayan lah dari cerita pertama walau agak seperti dari negeri dongeng gitu.

Humm…kenapa saya jadi mencela gini ya? Sorry.

 

Silang Hati (Sanie B Kuncora – Widyawati Oktavia)

cerita pertama, sempat terbengong, bingung dan bosan dengan alurnya tapi terus dipaksa membaca. Baiklah… aku sudah tau inti ceritanya. Banyak kata2 puitis yang ditemui sepanjang cerita. Namun yang paling kucatat ada di halaman serarus empat. Sebentar kita coba intip apa itu..

“Karena justru ada beberapa hal yang lebih baik bila dilupakan. Bukan semata karena keterbatasan ingatan, melainkan lebih sebagai menjauhkan diri dari sumber kegalauan.” Ahahaha… Setujuuuuu dah 🙂

Cerita kedua, kubaca dengan tergesa. Dengan prinsip yang penting dapat inti ceritanya. Wakakakaka…. idem dengan yang pertama, ada banyak kalimat puitis dengan penyampaian yang lebih sederhana daripada cerita pertama tapi lebih mudah kucerna. Maklum.. aku agak ga ngeh kalau udah nyastra banget. Sosok Rubina sepertinya dekat dengan.. ah, tak usah disebut 🙂

Ada puisi Om Sapardi yang kutemukan di sini dan aku tetap sukaaaaaa….. Apa ada hubungannya karena aku dan Rubina sama2 dilahirkan bulan juni? :p
Mau tahu puisinya?

Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku tak pernah selesai mendoakan keselamatanmu (Dalam doaku – Sapardi Djoko Damono)

 

Divortiare (Ika Natassa)

Gambar

Masih tentang kehidupan bankir ya. Tapi kalau menurut saya sih tokoh utama di sini lebih terkendali dari Antologi Rasa yang saya baca. Yah, tau gitu kalau zina itu dosa besar. Ada beberapa scene tentang shalat juga baik Denny atau pun Bimo.

Tentang Alexandra yang bercerai dengan Beno tapi masih cinta gitu deh dengan Beno. Walaupun ada Denny yang serius dengannya. Kehidupan sahabatnya Wina juga disorot cukup dalam di sini.

Konflik yang terjadi sih lebih dari konflik di dalam diri Alexandra sendiri ya… Menurut saya endingnya terlalu datar. Konfliknya juga. Hahahaha…. Sok banget ya ngomong gini.

Tapi Ika Natassa sekali lagi menyuguhkan bacaan yang enak dan menarik buat dibaca. Ringan aja bacanya.

 

Antologi Rasa (Ika Natassa)

Gambar

Dunia ini penuh dengan orang yang kita inginkan tapi tidak menginginkan kita, begitu pula sebaliknya. Itu kalimat yang gue… hadeeh.. jadi terikut-ikut pakai gue deh saya abis baca novel ini :p. Diulang, itu adalah kalimat yang kalau tidak salah saya temukan di salah satu bukunya Andrea Hirata. Dwilogi Padang Bulan itu kalau tidak salah. Dan kalimat itulah yang menggaung dalam pikiran saya ketika membaca dan memahami konflik yang ada dalam novel ini.

Hal ini senada dengan endorsnya Dee yang menyebut novel ini mengangkat tema klasik : Cinta saling silang yang menanti titik temu.

Keara yang cinta mati ama Ruly, tapi Ruly cintanya ama Denise, sahabatnya yang sudah menikah dan kerap disakiti suaminya. Ada Harris yang jadi sahabat Keara dan sesungguhnya juga cinta banget ama Keara dan rela melakukan apa pun untuk Keara.

Konflik novel ini juga diwarnai dengan rusaknya persahabatan Keara dan Harris yang membuat Keara menjadi menjauh dan tak ingin mengenal Harris lagi.

Intinya ya tentang itu… tentang cinta yang mencoba mencari titik temu tapi tak kunjung ketemu juga. Yang bikin saya bertanya2 sampai kapan mereka semua itu bertahan dengan perasaan itu? Move on dunk…. Hahahahhaha…. *sambil teringat lagunya Chakra Khan* :p

Dan saya susah mencari paragraf yang full berbahasa Indonesia, saking banyaknya bahasa inggris yang digunakan di sini. Untung novel ya, jadi bisa stop bentar buat memahami maksudnya apa. Kalau film, bisa nganga ga ngerti deh :p

Ini karya kedua dari si penulis yang saya baca setelah a very yuppy wedding dan kembali saya penasaran berapa sih gaji para bankir ini sampai bisa hidup segitu mewahnya? Hahahahaha….

Saya juga tidak suka dengan umpatan2 kasar yang bertebaran di buku ini.

Terakhir… thanks berat buat Iko yang udah minjamin seabrek novel buat saya ^^

Dan Memori karya Windry Ramadhina yang telah saya posting di sini

14 thoughts on “Angkut Review dari Goodreads

  1. Whoaaa…
    Yanti ini rajin sekali nge review nya yah…

    Aku suka males malesan gitu kalo nge review lho…hihihi…
    berapa kali diniatin untuk review drama korea, bawaan nya males terus…hihihi…

    eh, kecuali review yang berbayar lho…hihihi…
    *emak emak yang selalu haus akan materi*

Leave a reply to yantist Cancel reply