Catatan singkat setelah membaca ‘sebuah novel biografi MUHAMMAD SAW – Lelaki Pengenggam Hujan’

Penasaran. Itulah yang mewakili perasaan sy ketika mengetahui akan hadirnya buku yang satu ini. sebuah novel biografi MUHAMMAD SAW – Lelaki Pengenggam Hujan. Dan terkaget sendiri dengan ketebalan novel ini begitu sampai di tangan sy. Dan akhirnya selesai juga membacanya 🙂

Pada awalnya cukup heran, novel ini mengatakan bahwa ini biografi tentang Rasulullah tapi di cover belakang justru yang terbaca sinopsis tentang Kashva, seorang pemuda dari Persia. Awalnya sy pikir Kashva melebur dalam barisan para sahabat. Tapi ternyata tidak, cerita Kashva menjadi bagian tersendiri. Memang ada benang merah yang menghubungkannya. Diceritakan Kashva penasaran dengan berbagai cerita tentang Nabi akhir zaman. Dan Kashva melakukan pencarian itu.

Jujur, awalnya sy terganggu dengan cerita Kashva yang berselang seling dnegan siroh Rasulullah yang dituliskan di buku itu. Tapi sy menahan diri untuk membacanya secara runtut, tidak dengan cara lompat-lompat ketika sy membaca Jejak-jejak Kembara Cinta- mbak Ifa Avianty 🙂

Hingga pada akhirnya setelah beberapa bab berjalan terutama ketika dengan hadirnya Astu dalam cerita Kashva membuat sy menemukan keasyikan tersendiri mengikuti alur ceritanya. Kesan membosankan lenyap begitu saja dan itu berlangsung hingga akhir cerita bahkan sy penasaran dan ingin segera menemukan ending dari perjalanan Kashva.

Sy seperti menemukan diri Kinanthi dalam pribadi Astu. Bagaimana dengan pembaca yang lain? Hehe.. mungkin karena mereka berdua dilukiskan sebagai wanita yang cerdas kali ya.. dan juga tentang konsep mecintai yang lagi2 cerita tentang kasih tak sampai. Hiks.
‘cinta itu harus menguatkan, bukan melemahkan. Cinta berarti membiarkan seseorang yang engkau cintai terbang menemui kebahagiaannya, bukan mengikatnya dalam kepicikanmu memaknai cinta.’

Oke, qta cukupkan cerita tentang Kashva. Bagaimana dengan biografi Rasulullah yang ada di novel ini? Hemm.. inilah yang menjadi kekutan utama betapa inginnya sy memiliki buku ini. Penulis menggunakan sudut pandang penceritaan orang kedua terhadap Rasulullah. Sehingga panggilan takzim sering qta temui di buku ini sebagai awal pembuka cerita beliau, seperti Duhai Lelaki yang penuh Cinta, Duhai Lelaki yang lembut Hatinya dan berbagai panggilan yang menggambarkan betapa mulianya Akhlak Rasulullah. Pribadi mulia yang tak terganti dan tak tertandingi oleh siapapun di dunia ini. Sejarah tentang perang Uhud, Perang Khandak, Perjanjian Hudaibiyah, Fathul Mekkah, keislaman beberapa sahabat dan masih banyak yang lain disajikan apik di buku ini.

Gaya penulisan yang menarik sehingga membuat sy tidak bosan menekuri halaman demi halaman di buku ini. Namun, di akhir sy ingin mengutip kata-kata dari kitab yang dikarang oleh Al-Habib Ali bin Muhammad bin Hasan al-Habsyi tentang kisah kelahiran Manusia Utama ; Akhlak, Sifat dan riwayat hidup yaitu betapapun banyak cara yang dilakukan orang demi mencoba menguraikan sifat keluhurannya.
Namun sampai akhir zaman berakhir, tiada mungkin mereka meliputi semuanya
, tapi setidaknya buku ini bisa jadi jembatan agar qta lebih mengenal sejarah hidup dan pribadi dari seseorang yang teramat sangat pantas menjadi idola qta.

Dan sy teringat notes Bentang ketika wawancara dengan penulis Tasharo GK. Saat penulis ditanya apa tujuannya menulis tentang biografi Rasulullah ini? dan dia menjawab “Saya merindunya dan berharap yang membacapun juga begitu.” Yah.. sy pun merasakan hal itu. Rindu.

Sy hampir tidak pernah menyematkan 5 bintang untuk buku yang coba sy review maksimal 4 setengah. Tapi untuk buku ini, sy rasa 5 bintang itu belum cukup.

*had been posted at FB on 020510*

Leave a comment